i love Rupert Grint! :D

Tuesday, January 17, 2017

TUGAS KETIGABELAS ILMU BUDAYA DASAR

A. “Kecurangan identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur dalam berbagai hal”
Menurut Anda, bagaimana cara manusia agar dapat terhindar dari sifat tercela tersebut?


Diantara langkah yang dapat ditempuh agar menjadi orang yang berjiwa atau berkarakter jujur, salah satunya yaitu:
Pertama, percaya kepada Allah bahwa Ia Maha Melihat segala yang kita lakukan.
Di saat ujian, misalnya, tidak adanya pengawas atau tidak adanya manusia yang tahu, justru seharusnya tidak serta merta disalahgunakan untuk melakukan ketidakjujuran (menyontek jawaban). Sebab sangat percaya bahwa Allah Maha Melihat; merasa bahwa Allah selalu mengawasi perilaku (tingkah laku) baik atau buruk kita. Menyadari bahwa ketidakjujuran bukan saja merusak mental pelakunya, tapi juga menzalimi orang lain yang tidak melakukan kecurangan.

Kedua, percaya diri dan berani melawan karakter buruk.
Hargai dan percayailah kemampuan diri kita, lalu tinggalkanlah kebiasaan buruk. Sungguh, hal ini merupakan bagian dari kejujuran; dan kejujuran di atas segalanya, sungguh menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa ini dapat kita mulai dengan membiasakan hidup jujur tanpa kecurangan. Terlebih jika kita hidup dalam lingkungan pendidikan, baik sebagai pelajar atau mahasiswa, maupun sebagai pendidik (guru atau dosen), maka berlaku jujur atau tidak curang patut kita biasakan bahkan mesti menjadi prinsip hidup kita. Sebab dari kebiasaan dan lingkungan sederhana seperti itulah, hal-hal besar dapat kita atasi dan selesaikan.

B. “Manusia memiliki impian dan cita-cita”
Menurut Anda, faktor apa saja agar apa yang dicita-citakan dapat terwujud?


Dapatkah seseorang mencapai apa yang dicita-citakan, hal itu bergantung dari tiga faktor. Pertama, manusianya yaitu yang memiliki cita-cita; kedua, kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakan; dan ketiga, seberapa tinggikah cita-cita yang hendak dicapai.
Faktor manusia yang mau mencapai cita-cita ditentukan oleh kualitas manusianya. Ada orang yag tidak berkemauan, sehingga apa yang dicita-citakan hanya merupakan khayalan saja. Hal demikian banyak menimpa anak-anak muda yang memang senang berkhayal, tetapi sulit mencapai apa yang dicita-citakan karena kurang mengukur dengan kemampuannya sendiri. Sebaliknya dengan anak yang dengan kemauan keras ingin mencapai apa yang di cita-citakan, cita-cita merupakan motivasi atau dorongan dalam menempuh hidup untuk mencapainya. Kerja keras dalam mencapai cita-cita merupakan suatu perjuangan hidup yang bila berhasil akan menjadikan dirinya puas.
Faktor kondisi yang mempengaruhi tercapainya cita-cita, pada umumnya dapat disebut ada yang menguntungkan dan ada pula yang menghambat. Faktor yang menguntungkan merupakan kondisi yang memperlancar tercapainya suatu cita-cita. Sedangkan faktor yang menghambat, merupakan kondisi yang merintangi tercapainya suatu cita-cita, misalnya sebagai berikut:
Amir dan Budi adalah dua anak pandai dalam satu kelas, keduanya bercita-cita menjadi sarjana. Amir anak orang yang cukup kaya, sehingga dalam mencapai cita-citanya tidak mengalami hambatan. Malahan dapat dikatakan bahwa kondisi ekonomi orang tuanya merupakan faktor yang menguntungkan atau memudahkan mencapai cita-cita si Amir.Sebaliknya dengan Budi yang orang tuanya ekonominya lemah, menyebabkan ia tidak mampu mencapai cita-citanya. Ekonomi orang tua Budi yang lemah merupakan hambatan bagi Budi dalam mencapai cita-citanya.

No comments:

Post a Comment